1. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Artinya guru harus berusaha melibatkan emosional siswa pada materi yang akan dipelajari misalkan dengan menghubungkan materi dengan kondisi keseharian siswa serta meenyampaikan manfaat atau kegunaan materi tersebut dipeajari
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. Ini dimaksudkan agar supaya siswa punya batasan atau sasaran dalam mengeksplorasi serta mengelaborasi pengetahuannya
3. Menciptakan kegiatan pem¬belajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, me¬motivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativi¬tas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.Kegiatan pembelajaran menggunakan metode yang disesuai¬kan dengan karakteristik peserta didik dan mata pela¬jaran yang meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
4. Melakukan pembimbingan baik secara individu maupun secara kelompok
5. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsis¬ten dan terprogram;
6. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
7. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layan¬an konseling dan/atau memberikan tugas baik tu¬gas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
8. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Sabtu, 02 Oktober 2010
GURU SEBAGAI PENULIS NASKAH, SUTRADARA DAN SEKALIGUS AKTOR
Menjadi guru memang tidaklah gampang, karena guru dalam membelajarkan siswa sangat dituntut profesionalismenya dalam membuka sekaligus mengembangkan potensi serta motivasi belajar siswa. Ibarat sebuah sinetron maka guru dalam pementasan sebuah adegan dalam setiap episode pembelajaran berperan sebagai penulis naskah ( skenario ), sutradara dan sekaligus pemain bersama dengan siswa.
1. Guru Sebagai Penulis Naskah
Dalam perannya sebagai penulis naskah sebelum pelaksanaan pembelajaran guru harus mempersiapkan materi (bahan ajar) pembelajaran yang akan mendukung dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Bahan ajar tersebut harus memuat ketercapaian kompetensi Dasar yang dituangkan dalam bentuk indikator-indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran. Disamping itu bahan ajar dalam pengembangannya harus menganut prinsip sebagai berikut : 1) Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak; 2)
Pengulangan untuk memperkuat pemahaman; 3) Umpan balik positif untuk memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik; 4) Motivasi belajar yang tinggi sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan belajar; 5) Untuk mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu; 6) Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan.
2. Guru Sebagai Sutradara
Dalam perannya sebagai sutradara, guru lebih awal harus memperoleh informasi sekaligus mengumpulkan data tentang kondisi awal siswa yang akan diajar kemudian mempersiapkan segala bahan dan peralatan yang kan dipakai setelah action dikelas. Hal ini dimaksudkan supaya dalam menyusun rancangan pembelajaran ( skenario ) yang sekarang lebih dikenal dengan nama Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) guru dapat memilih materi, metode, strategi dan penilaian pembelajaran yang tepat. Dalam RPP yang dibuat guru sedapat mungkin dapat komunikatif artinya dapat menuntun jalannya adegan-adegan di dalam kegiatan pembelajaran, mulai dari kegiatan persiapan , kegiatan inti sampai pada kegiatan penutup. Bila perlu dan demi lancarnya kegiatan pembelajaran guru masih diharapkan dapat memberi penjelasan-penjelasan yang terkait lakon yang harus dilakukan siswa sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
Khususnya dengan metode dan strategi pembelajaran pada dasarnya tidak ada satupun metode atau strategi yang paling bagus, kecuali jika digunakan pada situasi dan kondisi yang tepat. Salah menggunakan metode atau strategi maka sudah barang tentu tujuan pembelajaran yang akan dicapai tidak akan maksimal.
3. Guru Sebagai Aktor
Dalam perannya sebagai aktor ( pemain ) , setelah naskah ( materi ) ada, skenario lengkap, sutradara sudah bekerja dengan baik maka selanjutnya guru masih harus berperan sebagai pemain langsung dalam setiap episode pembelajaran. Walaupun dalam filosofi pembelajaran yang dikembangkan sekarang peran dan fungsi guru bukan lagi sebagai pengajar melainkan lebih kepada sebagai fasilitator. Dalam perannya sebagai fasilitator tidak berarti bahwa guru sudah terlepas dari tugas sebagai pengajar, akan tetapi bentuk mengajarnya guru lebih besifat kepada bentuk pembimbingan dan bahkan sekali-kali menjadi model dalam setiap episode pembelajaran. Guru senantiasa harus mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan baik dilakukan dalam bentuk layanan individu maupun dalam bentuk layanan kelompok.
Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan guru dalam setiap episode pembelajaran:
1. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Artinya guru harus berusaha melibatkan emosional siswa pada materi yang akan dipelajari misalkan dengan menghubungkan materi dengan kondisi keseharian siswa serta meenyampaikan manfaat atau kegunaan materi tersebut dipelajari
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. Ini dimaksudkan agar supaya siswa punya batasan atau sasaran dalam mengeksplorasi serta mengelaborasi pengetahuannya
3. Menciptakan kegiatan pem¬belajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, me¬motivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativi¬tas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.Kegiatan pembelajaran menggunakan metode yang disesuai¬kan dengan karakteristik peserta didik dan mata pela¬jaran yang meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
4. Melakukan pembimbingan baik secara individu maupun secara kelompok
5. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsis¬ten dan terprogram;
6. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
7. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layan¬an konseling dan/atau memberikan tugas baik tu¬gas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
8. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
1. Guru Sebagai Penulis Naskah
Dalam perannya sebagai penulis naskah sebelum pelaksanaan pembelajaran guru harus mempersiapkan materi (bahan ajar) pembelajaran yang akan mendukung dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Bahan ajar tersebut harus memuat ketercapaian kompetensi Dasar yang dituangkan dalam bentuk indikator-indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran. Disamping itu bahan ajar dalam pengembangannya harus menganut prinsip sebagai berikut : 1) Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak; 2)
Pengulangan untuk memperkuat pemahaman; 3) Umpan balik positif untuk memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik; 4) Motivasi belajar yang tinggi sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan belajar; 5) Untuk mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu; 6) Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan.
2. Guru Sebagai Sutradara
Dalam perannya sebagai sutradara, guru lebih awal harus memperoleh informasi sekaligus mengumpulkan data tentang kondisi awal siswa yang akan diajar kemudian mempersiapkan segala bahan dan peralatan yang kan dipakai setelah action dikelas. Hal ini dimaksudkan supaya dalam menyusun rancangan pembelajaran ( skenario ) yang sekarang lebih dikenal dengan nama Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) guru dapat memilih materi, metode, strategi dan penilaian pembelajaran yang tepat. Dalam RPP yang dibuat guru sedapat mungkin dapat komunikatif artinya dapat menuntun jalannya adegan-adegan di dalam kegiatan pembelajaran, mulai dari kegiatan persiapan , kegiatan inti sampai pada kegiatan penutup. Bila perlu dan demi lancarnya kegiatan pembelajaran guru masih diharapkan dapat memberi penjelasan-penjelasan yang terkait lakon yang harus dilakukan siswa sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
Khususnya dengan metode dan strategi pembelajaran pada dasarnya tidak ada satupun metode atau strategi yang paling bagus, kecuali jika digunakan pada situasi dan kondisi yang tepat. Salah menggunakan metode atau strategi maka sudah barang tentu tujuan pembelajaran yang akan dicapai tidak akan maksimal.
3. Guru Sebagai Aktor
Dalam perannya sebagai aktor ( pemain ) , setelah naskah ( materi ) ada, skenario lengkap, sutradara sudah bekerja dengan baik maka selanjutnya guru masih harus berperan sebagai pemain langsung dalam setiap episode pembelajaran. Walaupun dalam filosofi pembelajaran yang dikembangkan sekarang peran dan fungsi guru bukan lagi sebagai pengajar melainkan lebih kepada sebagai fasilitator. Dalam perannya sebagai fasilitator tidak berarti bahwa guru sudah terlepas dari tugas sebagai pengajar, akan tetapi bentuk mengajarnya guru lebih besifat kepada bentuk pembimbingan dan bahkan sekali-kali menjadi model dalam setiap episode pembelajaran. Guru senantiasa harus mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan baik dilakukan dalam bentuk layanan individu maupun dalam bentuk layanan kelompok.
Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan guru dalam setiap episode pembelajaran:
1. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Artinya guru harus berusaha melibatkan emosional siswa pada materi yang akan dipelajari misalkan dengan menghubungkan materi dengan kondisi keseharian siswa serta meenyampaikan manfaat atau kegunaan materi tersebut dipelajari
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. Ini dimaksudkan agar supaya siswa punya batasan atau sasaran dalam mengeksplorasi serta mengelaborasi pengetahuannya
3. Menciptakan kegiatan pem¬belajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, me¬motivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativi¬tas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.Kegiatan pembelajaran menggunakan metode yang disesuai¬kan dengan karakteristik peserta didik dan mata pela¬jaran yang meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
4. Melakukan pembimbingan baik secara individu maupun secara kelompok
5. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsis¬ten dan terprogram;
6. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
7. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layan¬an konseling dan/atau memberikan tugas baik tu¬gas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
8. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Langganan:
Postingan (Atom)